
Dua Model AI Reasoning Open-Weight Terbaru OpenAI
OpenAI mengumumkan peluncuran dua model AI reasoning open-weight terbarunya, yaitu gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b. Kedua model ini diklaim memiliki kapabilitas serupa dengan seri model o milik perusahaan, dan kini tersedia secara gratis melalui platform pengembang Hugging Face. Ini menjadi kali pertama OpenAI merilis model bahasa terbuka sejak GPT-2 yang dirilis lebih dari lima tahun lalu.
Langkah ini menjadi bagian dari pergeseran strategi OpenAI dalam merespons meningkatnya tekanan dari laboratorium AI global, terutama dari Tiongkok dan berbagai lembaga pemerintahan di Amerika Serikat, agar lebih membuka akses terhadap teknologi kecerdasan buatan.
Dua Model AI Reasoning Open-Weight OpenAI
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keterbukaan akses teknologi, OpenAI memperkenalkan dua model AI open-source dengan spesifikasi berbeda untuk menjangkau berbagai lapisan pengguna. Kedua model ini dirancang agar efisien dan fleksibel, sehingga dapat digunakan baik oleh pengembang independen maupun institusi kecil dengan keterbatasan sumber daya.
- gpt-oss-120b
Merupakan model dengan kapasitas terbesar di antara keduanya. Meskipun lebih kuat, model ini tetap dapat dijalankan hanya dengan satu GPU Nvidia, membuatnya lebih terjangkau dibanding model AI besar lainnya yang membutuhkan infrastruktur berat. - gpt-oss-20b
Versi ringan yang dirancang untuk penggunaan lebih kasual dan perangkat yang lebih terbatas. Model ini dapat dijalankan di laptop konsumen biasa dengan RAM sebesar 16GB, sehingga cocok bagi pengembang mandiri atau pengajar yang ingin bereksperimen dengan AI secara langsung.
Menariknya, kedua model ini juga dapat diintegrasikan dengan layanan cloud milik OpenAI. Artinya, ketika model open-source tidak mampu menangani tugas yang lebih kompleks, sistem dapat secara otomatis mengalihkan proses ke model tertutup OpenAI untuk menyelesaikannya, seperti dalam kasus pemrosesan gambar atau perintah multimodal lainnya.
Kinerja Model AI Reasoning Open-Weight OpenAI
Dalam pengujian performa, kedua model gpt-oss mencatat hasil kompetitif. Pada ujian pemrograman kompetitif Codeforces (dengan tools), gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b masing-masing memperoleh skor 2622 dan 2516. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan model terbuka seperti DeepSeek R1, namun masih di bawah model internal OpenAI seperti o3 dan o4-mini.
Sementara itu, pada tes Humanity’s Last Exam (HLE) yang mengukur penalaran berdasarkan pertanyaan crowdsourced dari berbagai bidang, gpt-oss-120b mencetak skor 19%, dan gpt-oss-20b sebesar 17,3%. Meskipun performanya masih di bawah model o3, keduanya tetap mengungguli model open-weight populer dari DeepSeek dan Qwen.
Namun, tingkat halusinasi jawaban pada model ini tercatat tinggi. Berdasarkan benchmark internal PersonQA, gpt-oss-120b memberikan jawaban salah atau mengada-ada pada 49% pertanyaan, sementara gpt-oss-20b pada 53% pertanyaan. Ini jauh di atas angka halusinasi model o1 (16%) maupun o4-mini (36%).
Proses Pelatihan Model AI Reasoning Open-Weight OpenAI

OpenAI menyatakan bahwa model terbuka ini dilatih menggunakan metode serupa dengan model tertutup mereka. Teknologi mixture-of-experts (MoE) digunakan untuk mengaktifkan parameter secara efisien. Pada gpt-oss-120b yang memiliki total 117 miliar parameter, hanya 5,1 miliar parameter yang diaktifkan per token.
Selain itu, model juga menjalani proses reinforcement learning (RL) intensif pasca-pelatihan. Pendekatan ini melibatkan pelatihan AI dalam lingkungan simulasi untuk membedakan antara respons benar dan salah. Model dilatih agar mampu mengikuti proses berpikir berantai (chain-of-thought), yang memungkinkan pengambilan keputusan kompleks dan pemanggilan alat tambahan seperti pencarian web atau eksekusi kode Python.
Meski memiliki kecanggihan dalam reasoning, model ini hanya mendukung teks. Artinya, tidak dapat memproses atau menghasilkan gambar dan audio seperti model GPT-4.
Legalitas dan Lisensi Model AI Reasoning Open-Weight OpenAI
Kedua model open-weight dirilis di bawah lisensi Apache 2.0, yang dikenal sebagai salah satu lisensi perangkat lunak paling permisif. Hal ini memungkinkan pengembang atau perusahaan untuk menggunakan dan memonetisasi model ini tanpa harus membayar royalti atau meminta izin khusus dari OpenAI.
Namun, tidak seperti laboratorium AI lain seperti AI2, OpenAI tidak merilis data pelatihan yang digunakan untuk membangun model ini. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan risiko hukum, mengingat beberapa gugatan hukum aktif menuding perusahaan AI menggunakan materi berhak cipta tanpa izin dalam proses pelatihan.
Peluncuran model juga sempat ditunda beberapa kali untuk meninjau aspek keamanan. Dalam dokumen teknis, OpenAI menyebutkan bahwa meskipun model ini berpotensi meningkatkan sedikit kapabilitas biologis berbahaya jika disalahgunakan, tidak ditemukan bukti bahwa mereka dapat melewati ambang batas risiko tinggi, bahkan setelah di-fine-tune oleh pihak luar.
Implikasi Strategis dan Persaingan Global
Peluncuran gpt-oss dilakukan di tengah meningkatnya persaingan di ruang model terbuka. Sebelumnya, Meta mendominasi ranah ini melalui model Llama, namun kini posisinya mulai digeser oleh laboratorium AI dari Tiongkok seperti DeepSeek, Alibaba Qwen, dan Moonshot AI. Sementara itu, Amerika Serikat, melalui pemerintahan Trump, juga mendorong pengembang AI lokal untuk membuka lebih banyak teknologi sebagai strategi memperluas pengaruh global berbasis nilai-nilai demokratis.
Dengan peluncuran ini, OpenAI tampaknya ingin membangun kembali citra awalnya sebagai perusahaan yang mengusung keterbukaan, sembari mempertahankan kontrol terhadap data dan teknologi intinya. CEO Sam Altman mengungkapkan bahwa perusahaan berharap open-stack AI buatan AS bisa menjadi fondasi ekosistem AI yang inklusif, bebas, dan demokratis.
Kesimpulan
gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b menandai kembalinya OpenAI ke jalur pengembangan model terbuka, setelah bertahun-tahun berfokus pada pendekatan tertutup yang lebih komersial. Meskipun belum menyaingi model tertutup terbaru dalam hal performa dan akurasi, kedua model ini tetap menonjol di antara model terbuka lain yang tersedia saat ini.
Dengan lisensi yang permisif dan desain yang efisien, model ini menawarkan alternatif kuat bagi pengembang yang membutuhkan fleksibilitas tanpa biaya lisensi. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan transparansi data pelatihan dan risiko penyalahgunaan.
Peluncuran ini menjadi langkah strategis dalam membentuk ulang posisi OpenAI di tengah lanskap AI global yang kian kompetitif, sekaligus menunjukkan bahwa keterbukaan dan tanggung jawab dapat berjalan berdampingan dalam pengembangan teknologi masa depan.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
5 Cara Hemat Bangun Website Perusahaan Tanpa Boros
Revalita 12/08/2025 0Di era digital saat ini, website perusahaan menjadi aset penting yang tak boleh diabaikan. Website tidak hanya berfungsi sebagai etalase bisnis, tapi juga sebagai alat…
Wikipedia Hadapi Banjir AI Slop Rendah Kualitas
Revalita 12/08/2025 0Meningkatnya penggunaan alat tulis berbasis kecerdasan buatan (AI) membuat Wikipedia harus menghadapi tantangan baru dalam…
GPT-5 Buat Kesalahan Grafik Visual di Presentasi Peluncuran
Revalita 12/08/2025 0Peluncuran GPT-5 oleh OpenAI yang digelar pada Kamis lalu sempat diwarnai insiden unik. Dalam sesi…
OpenAI Buka Kembali GPT-4o di ChatGPT Plus
Revalita 12/08/2025 0OpenAI memutuskan untuk menghadirkan kembali model GPT-4o di ChatGPT hanya sehari setelah model tersebut digantikan…
Copilot 3D Microsoft Bisa Bikin Model 3D Gratis
Revalita 12/08/2025 0Microsoft meluncurkan fitur baru bernama Copilot 3D, yang memungkinkan pengguna mengubah gambar 2D menjadi model…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (51)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (543)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (37)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (66)
Popular Tags